CO-WORKING SPACE
Pengertian
Co-working Space
Working
space adalah sbuah jaringan antar berbagai ruang kerja diseluruh dunia, sebuah
tempat bersusana cafe, dimana berbagai komunitas bekerja –berorientasi-hasil ROW
(result-oriented-worker) seperti pekerja pabrik yang kinerjannya di ukur dari
kepatuhannya terhadap jam kerja tradisional seperti pengembang Soft Ware,
arsitek, seniman, pengajar wartawan,bahkan mahasiswa bekerja dan berkolaborasi.
Inti coworking adalah kerjasama dan komunitas, bukan sekedar ruang kerja yang
gaya.
Perkembangan
Start Up Compani di Indonesia
Perkembangan
startup compeni di Indonesia bisa dikatakan cukup pesat mengembirakan. Setiap
tahun bahkan setiap bulan banyak founder-founder starup baru bermunculan.
Menurut dailysocial.net, sekarang ini setidaknya terdapat lebih dari 1500
startup lokal yang ada di Indonesia. Potensi pengguna internet Indonesia yang
semakin naik dari tahun ke tahun tentunnya merupakan sutu lahan basah untuk
mendirikan sebuah starup.
Menurut
Rama Mamuaya,CEO dailysocial.net, Starup di Indonesia digolongkan dalam tiga
kelompok yaitu startup pencipta game, startup aplikasi edukasi serta startup
perdagangan seperti e-comerce dan informasi.
Di
kota-kota besar Indonesia sekarang ini telah banyak berdiri komunitas-komunitas
founder-founder Startup. Seperti di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan
kota-kota besar lainnya.
Contoh
Coworking Space di Indonesia
JOGJA
DIGITAL VALLEY
JOGJA
DIGITAL VALLEY merupakan inkubator bisnis ICT kedua yang dikembangkan oleh
TELKOM setelah BANDUNG DIGITAL VALLEY untuk melengkapi ekosistem kreatif
digital, yang bertujuan untuk meningkatkan akselerasi jumlah pengembang untuk
games, edutainment, music, animation dan software services khususnya di kota
Yogyakarta dan sekitarnya. JOGJA DIGITAL VALLEY akan menjadi wadah yang sangat
strategis bagi potential individual developer dan startup companies yang
men-supply creative content untuk IT product dan service yang akan ditawarkan
secara aktif ke IT market yang sedang booming saat ini salah satunya melalui
jaringan distribusi online dan offline yang dimiliki TELKOM di seluruh
Indonesia dan negara lain. Saat ini TELKOM telah menjangkau lebih dari 150 Juta
Pelanggan, 220 Ribu Perusahaan skala Kecil, Menengah dan Besar, serta memiliki
bisnis di 10 negara lainnya.
Sebagai
sebuah pusat sumber daya, JOGJA DIGITAL VALLEY didukung oleh berbagai
kompetensi yang dibangun dari komunitas-komunitas yang ada. Aspek pendanaan
bagi perusahaan pemula (start-up companies) juga akan didukung melalui program
inkubasi. JOGJA DIGITAL VALLEY juga akan memberikan edukasi dan pendampingan
bisnis bagi seluruh pengembang baik kompetensi teknis maupun kompetensi bisnis
sehingga setiap pengembang dapat mengkomersialisasikan hasil inovasinya secara
terencana dan tepat sasaran. JOGJA DIGITAL VALLEY juga menyediakan fasilitas
pendukung yang lengkap mulai dari tahap pengembangan, desain, hingga
komersialisasi.
MISI
& TUJUAN JOGJA DIGITAL VALLEY
Dalam
jangka pendek, JOGJA DIGITAL VALLEY akan memberikan bimbingan baik dari segi
teknis dan bisnis dalam pengembangan solusi berbasis konten dan aplikasi yang
dapat bermanfaat baik bagi masyarakat maupun industri. Pendampingan teknis akan
diberikan dalam bentuk pembelajaran maupun asistensi dalam melakukan pengembangan
aplikasi, sosialisasi terhadap trend yang berkembang, melakukan pengujian
aplikasi dan lain-lain. Bimbingan bisnis akan diberikan dalam bentuk
pembelajaran bisnis seperti analisa peluang pasar, pembuatan business model,
asistensi cara menjual dan lain-lain.
Dalam
melaksanakan misi tersebut, JOGJA DIGITAL VALLEY dikelola secara profesional
oleh MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia), sebuah organisasi
nirlaba yang memiliki misi untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif digital
di Indonesia. Dengan kolaborasi antara TELKOM dan MIKTI yang beranggotakan para
profesional dan wirausaha di bidang industri kreatif digital di Indonesia,
diharapkan benefit yang diberikan kepada komunitas pengembang menjadi lebih
optimal.
Dalam
jangka panjang JOGJA DIGITAL VALLEY mempunyai misi untuk mendorong dan
mempercepat swasembada ICT khususnya aplikasi dan konten sehingga diharapkan ke
depan seluruh kebutuhan aplikasi dan konten mayoritas akan terpenuhi oleh
pengembang dalam negeri, selain itu kita juga mulai dapat tampil di regional
dan internasional.
Ulasan
Pendapat
Menurut
pendapat saya tata ruang pada working space di atas menggunakan tata ruang terbuka, dimana antar pegawai bisa saling
berhadap - hadapan atau tatap muka ketika bekerja. Hal ini lebih memudahkan
hubungan diantara para pegawai. Bentuk ruangan ini menggunakan asas jarak
terpendek dimana para pegawai bisa saling berkomunikasi dengan mudah antara
satu dengan lainnya.
Untuk persyaratan lingkungan fisik dari
segi cahaya, ruangan ini menggunakan pencahayaan langsung dari sinar matahari yang melalui
cendela ruangan dan di tambah dengan cahaya lampu. Ruangan ini menggunakan AC
sebagai faktor udara yang digunakan sebagai pertukaran udara dan pengatur suhu
ruangan. Sehingga udara dalam ruangan bisa terkontrol.
Dari
segi faktor suara menurut saya ruangan ini kurang efisien, karena dari segi
penempatan tempat duduk dan ruang kerja yang bersifat terbuka tanpa penghalang
sehingga menyebabkan suara menjadi mudah terdengar dan bisa mengganggu antar
pegawai saat bekerja. Sehingga mengakibatkan kurang efisien dan mengganggu
berkonsentrasi para pegawai saat bekerja. Untuk persyaratan segi suara sendiri
sebaiknya di buat pemisah ruangan agar suara tidak terdengar sampai kemana-mana
dan ruangan tetap kondusif.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar